Semarak Pawai Ta’aruf YPP Qomaruddin: Siswa-Siswi SMA Assa’adah Menjadi Lentera Muharram dalam Balutan Pakaian Adat dan Profesi

MediaSMADAH, Gresik–Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1446 Hijriah, Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Qomaruddin kembali menggelar Pawai Ta’aruf yang meriah. Pawai ini diikuti oleh ribuan santri, termasuk siswa-siswi SMA Assa’adah, yang turut menyemarakkan suasana dengan mengenakan pakaian adat dan profesi, menjadikan mereka bagaikan lentera yang menerangi jalanan dengan keberagaman dan semangat Muharram. K.H. Alauddin sebagai pemangku pondok turut serta memeriahkan dan membuka pawai dan memberikan Ijazah (amalan baik) kepada segenap peserta berupa doa kepada orang tua agar kita semua tidak lupa atas jasa kedua orang tua yang telah berjasa pada kita.

Pawai Ta’aruf YPP Qomaruddin kembali digelar dengan rute keliling Desa Bungah, menampilkan kostum-kostum unik yang mencerminkan tema masing-masing unit. Kreativitas kostum dan kekompakan peserta menjadi penilaian utama dalam pawai ini. Dimulai dari titik kumpul di Lapangan SMA Assa’adah dan berkeliling mengitari wilayah sekitar pesantren. Ratusan warga terlihat antusias menyaksikan pawai ini, sambil memberikan semangat dan apresiasi kepada para peserta. Sorak-sorai dan senyuman anak-anak serta orang tua yang melihat pawai menambah semaraknya acara. Dengan langkah yang mantap dan senyum yang merekah; simbol cahaya yang menerangi jalan menuju kebaikan dan kebersamaan.

Tahun ini, panitia menambahkan inovasi berupa maskot untuk tiap unit dan pengeras suara di setiap barisan, seperti yang disampaikan oleh Amina Ulfah, ketua panitia. “Perbedaannya tahun ini adalah adanya maskot di depan barisan siswa, dan pengeras suara untuk menambah semarak.” ujar beliau yang sering dipanggil Bu Ul.

Di sepanjang rute pawai, para siswa SMA Assa’adah menampilkan kekayaan budaya Indonesia dengan mengenakan berbagai pakaian adat dari Sabang hingga Merauke. Tak hanya itu, beberapa di antaranya juga mengenakan kostum profesi, seperti dokter, guru, dan polisi, mencerminkan harapan dan cita-cita masa depan yang beragam. Kombinasi pakaian adat dan profesi ini menjadi simbol harmoni antara tradisi dan modernitas yang ingin disampaikan oleh para peserta.

Ibrahim Hamim dari Pengurus Yayasan menekankan pentingnya acara ini untuk menunjukkan kesiapan Pesantren Qomaruddin dalam menyemarakkan Gebyar Muharram dan sebagai wujud rasa syukur atas bertambahnya jumlah santri. Ia juga berharap acara ini memperkuat kerjasama antara guru dan pengurus Yayasan, serta mengajarkan siswa tentang makna tahun baru.

Acara ditutup dengan pembagian doorprize menarik dari setiap unit, yang diundi berdasarkan kupon yang dipegang peserta, baik siswa maupun guru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.