Kreativitas Guru SMA Assa’adah Bungah Berbuah Penghargaan, Angkat Sejarah Gresik Lewat Buku ‘Sidajoe’


GRESIK – Menjadi guru atau tenaga pendidik tidak hanya berkutat dengan kegiatan belajar mengajar, tetapi juga dituntut kreatif berkarya dan punya inovasi. Kreativitas menulis itulah yang membawa Eko Jarwanto M.pd sebagai penerima penghargaan berkat karyanya yang berjudul ‘Sidajoe’.

Eko yang merupakan guru SMA di Gresik itu mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa tahun lalu. Meski mendapat penghargaan tahun lalu, namun karya dan kreativitasnya sebagai guru pantas menjadi contoh, di momen peringatan Hari Guru Nasional, 25 November 2022 ini.

Eko adalah pendatang karena ia asli Nganjuk. Namun kecintaannya pada literasi sejarah membuatnya produktif berkarya dalam bentuk buku. Ia menyabet penghargaan 10 besar kategori penulis buku non fiksi, guru dan tenaga kependidikan Creative Camp (GCC) Tingkat Provinsi Jawa Timur 2021.

Ada sembilan buku yang dihasilkan oleh Eko Jarwanto yang membahas tentang Gresik. Meski pendatang, ia memiliki minat pada literasi Gresik yang memiliki langgam peradaban islam.

Karya buku yang dihasilkan Eko di antaranya ‘Gresik Punya Sejarah’, ‘Gresik’, ‘Mengenal Kisik’, ‘Merajut Sejarah’, ‘Sidajoe’, ‘Nganjuk’, Graphic Organizer. Untuk buku berjudul ‘Jortan dan Qomarudin’ akan rilis pada Desember 2022.

Eko mengaku sejak 2013 baru tiba di Gresik. Sebagai guru, ia tertarik menggali literasi sejarah dan budaya Gresik. Menurutnya peradaban Islam di pesisir Gresik sangat menarik, dan masih ada sampai sekarang. Belum lagi kearifan lokal keislaman Gresik yang masih bertahan, bahkan juga masih terjaga dengan baik di desa-desa.

“Pada tahun 2016, semua pengamatan saya tulis menjadi buku. Setiap tahun membuat satu buku, saat pandemi pun menulis buku tentang Sidajoe (Sidayu) selama dua tahun yaitu tentang Kadipaten Sidajoe hingga berakhir. Tahun kemarin buku Sidajoe mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Timur,” kata Eko.

Pria yang tinggal di Bungah ini mengaku senang dapat membantu melestarikan literasi dengan mengajarkan ke anak-anak. Pendidikan ke anak-anak dengan budaya sekitar mengajar di kelas 11 dan 12
SMA Assa’adah Bungah Gresik.

“Literasi dengan menuangkan lewat tulisan tanpa membayangkan sekitar yang jauh, rasanya sulit. Padahal di sekitar kita menarik. Ini yang lupa untuk ditulis,” terangnya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.